Rabu, 21 Mei 2014

Rungkut , Surabaya .


RENUNGAN MOTIVASI  ,


SEBUAH KISAH YANG INDAH    .

 

 

Sebuah kisah yg Indah.. Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, ” Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!”  Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.
 

Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.  Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.  Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.  Bagaimana kamu dapat melakukannya? ” Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik.
 
Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya.”  “Tetapi tidak selalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry, “Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.”
 
Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.
 
Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.  Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku? ” Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.  “Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang,” jawab Jerry.
 
“Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup.”  “Apakah kamu tidak takut?” tanyaku. Jerry melanjutkan, ” Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh.
 
Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata ‘Orang ini akan mati’. Aku tahu aku harus mengambil tindakan.”  “Apa yang kamu lakukan?” tanya saya. “Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku,” kata Jerry. “Dia bertanya apakah aku punya alergi. ‘Ya’ jawabku..
 
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, ‘Peluru!’ Ditengah tertawa mereka aku katakan, ‘ Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati’.”  Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap hidupnya yang mengagumkan.
 
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.  Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.
Sekarang kamu punya dua pilihan:
1. Kamu dapat menutup mail ini, atau
2. Kamu meneruskannya ke seseorang yang kamu kasihi.
Aku berharap kamu memilih #2, karena aku telah melakukannya.
Written by Isak Rickyanto  .


http://www.emotivasi.com/2008/08/13/sebuah-kisah-yang-indah/  



Sekar , Bojonegoro .



Syair  Cinta  .


GURATAN LUKA di balik CINTA"



Ketika kau hadir mengisi hidupku
Tak pernah sekali pun aku mengundangmu
Begitu pun ketika kau memilih pergi meninggalkanku
Tak pernah jua aku melarangmu

Ku relakan kau pergi
Mencari penggantiku lagi
Agar hati ini
Tak kembali kau sakiti

Pintaku padamu
Sayangilah dia orang yang akan mengisi hatimu nanti
Cukup segala luka dalam cinta
Ternoktah di atas cerita diary cinta kita
Atas nama kita berdua

Selamat tinggal untukmu
Semoga tak ada kata sesal di akhir ucapmu
Biarlah deraian air mata ini menjadi saksi
Akan perihnya luka yang kau beri  ..






Sekar , Bojonegoro .






Syair  Cinta  .

* RELA walau harus TERLUKA *



Menangis sendiri melihat kau pergi
sesak dada ini melihat langkah kakimu
beranjak meninggalkanku
seakan berhenti berdetak jantung ini
setelah jemarimu merenggang dari genggamanku

Pelangi yang ku impikan tetaplah dalam mimpi
tak sanggup ku rengkuh kembali tanpa dirimu

Aku ingin menyentuhmu
membelaimu..
menyayangimu..
seperti saat masih bersamamu

Kini hilang separuh jiwaku
ketika kau jauh dari pandanganku
bahkan tak kan kembali lagi mengisi ruang jiwa ini

Biarlah..
mungkin ini terbaik untukmu
meskipun perih bagiku..

Selamat jalan kasih..

by:  Yhulie 





Sekar , Bojonegoro .

Syair   Cinta .





Di saat ku SENDIRI,
tiba-tiba ingat KAMU
Itu tanda nya aku RINDU . .

Di saat ku BERSEDIH,
tiba-tiba jauh DARIMU
Itu tanda nya aku SAYANG.

& Di saat ku merasa BAHAGIA,
tiba-tiba DI DEKAT MU
Itu tanda nya aku CINTA.
.





Pasar Soponyono . Rungkut





Pedagang GERABAH  .

Bang Haji Ques ...


Pasar Soponyono . Rungkut


Syair  Cinta  .



Walaupun seseorang pernah menetesKan airmata mu. .
Bukan berarti dia tak bisa membuat mu tersenyum . .
Malah dari kesedihan mu dia bisa menyadari terlalu indah mahkluk seperti dirimu bila untuk di sakiti . .

Mendengar bukan dari bagaimana dia berkata. .
Tapi memahami dari bagaimana dia jujur pada mu.
Karna kejujuran itu tak sebanding dengan apa yang seseorang ucapkan selain ungkapan dari hati yang terdalam. .






Sekar , Bojonegoro .


Syair  Cinta  .




Aku memang mencintai nya . .
Walaupun dia tak pernah tau
Perasaanku yang telah lama
Menumbuhkan rasa cinta . .

Namun. .
Di depan mata nya aku menyadari
tak sempurna bahkan tak pernah
Bisa sempurna untuk diri nya . .
Ketahui lah . .
Aku tak merasa bangga bila kau
Mengenal diri ku . .
Tapi aku merasa bangga & bersyukur
Bila kau telah mengenal hati & sifat ku ,

Agar kau tau & mengerti aku jauh
Berbeda dari yang lain nya . .
Tak seperti yang kau kira . .  




Sekar , Bojonegoro .







Syair  Cinta  .


- Keika uang berbicara - 

 


Dinginya angin malam ini menyapa tubuhku
namun tidak dapat dinginkan panasnya hatiku yg kau lukai
Terasa terhempas lelakianku karna sikapmu
apakah karna aku sangat kekurangan senangnya kau mainkan
Siapalah aku ini untuk meminta buih yg memutih menjadi permadani, seperti mana yg tertulis dalam novel cinta
Juga tak mungkin bagiku menggapai bintang di langit
menjadikan lentera syarat untuk milikimu semua itu sungguh tak kan mampu, Salah ku coba telah jatuh cinta insan sepertimu seanggun bidadari, Seharusnya aku cerminkan diriku sebelum tirai cinta terbuka aku bukan untuk mencintamu . 





Sekar , Bojonegoro .


Syair  Cinta  .




Tirai Cinta.  


 

Tirai terbuka hati tersiksa.
Lingkaran terkurung rasa.
Berputar mengitari jiwa.
Rasa tak bisa menembus asa..

Guratan hati terlukis kata rindu.
Lukisan kata buat engkau ragu.
Harapan cinta telah berlalu.

Terbawa arus aliran api cemburu..

Hati tersiksa jiwa meronta.
Kehidupan berujung derita.
Raga seperti teraniaya.
Hidup bagai dalam duka lara..





Oleh:Malaikat Hati 



Pasar Soponyono . Rungkut

Juragan Roti Kukus  .   


Agung  sang  juragan roti kukus . 

Sekar , Bojonegoro .






Syair  Cinta  .




Keranda Cinta  
 



Cinta itu seperti permainan.
Bisa mati karena perasaan.
Jika dipaksakan yang ada penderitaan.
Karna cinta tak bisa dipaksakan..

Jangan karna cinta kamu lupa diri.
Lalu kamu mati dengan gantung diri.
Sungguh cinta terlihat sangat ngeri.
Jika kamu tidak hati-hati..

Bila cinta sudah tak ada rasa.
Siapapun tak akan bisa memaksa.
Keranda cinta yang bisa membawa.
Arah kesurga ataukah keneraka..

Cinta bisa membuat kita terlena.
Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Cinta bisa membuat kita bahagia.
Tapi cinta selalu punya pahit getirnya..





Oleh:Malaikat Hati
  




Pasar Soponyono . Rungkut




Syair  Cinta . 




Tirai Cinta.

 

Tirai terbuka hati tersiksa.
Lingkaran terkurung rasa.
Berputar mengitari jiwa.
Rasa tak bisa menembus asa..

Guratan hati terlukis kata rindu.
Lukisan kata buat engkau ragu.
Harapan cinta telah berlalu.
Terbawa arus aliran api cemburu..

Hati tersiksa jiwa meronta.
Kehidupan berujung derita.
Raga seperti teraniaya.
Hidup bagai dalam duka lara..  







Oleh:Malaikat Hati






Pasar Soponyono . Rungkut




Pribadi To Do, To Have, atau To Be?  

 

 “Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai. Oleh karenanya, kita membagikan cinta bagi orang lain.” (Victor Hugo) 

 

Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam hidupnya. Saat masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan kehidupan.
Ada masa di mana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have). Ada yang giat mencari makna hidup (to be). Celakanya, tidak semua orang mampu melewati tiga tahapan proses itu.
Fase pertama, fase to do. Pada fase ini, orang masih produktif. Orang bekerja giat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang kecanduan kerja, membanting tulang, sampai mengorbankan banyak hal, tetap tidak menghasilkan buah yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan. Orang dibekap oleh kesibukan, tapi tidak ada kemajuan. Hal itu tergambar dalam cerita singkat ini. Ada orang melihat sebuah sampan di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulailah mendayung. Ia terus mendayung dengan semangat. Sampan memang bergerak. Tapi, tidak juga menjauh dari bibir danau. Orang itu sadar, sampan itu masih terikat dengan tali di sebuah tiang.
Nah, kebanyakan dari kita, merasa sudah bekerja banyak. Tapi, ternyata tidak produktif. Seorang kolega memutuskan keluar dari perusahaan. Ia mau membangun bisnis sendiri. Dengan gembira, ia mempromosikan bisnisnya. Kartu nama dan brosur disebar. Ia bertingkah sebagai orang sibuk.
Tapi, dua tahun berlalu, tapi bisnisnya belum menghasilkan apa-apa. Tentu, kondisi ini sangat memprihatinkan. Jay Abraham, pakar motivasi bidang keuangan dan marketing pernah berujar, “Banyak orang mengatakan berbisnis. Tapi, tidak ada hasil apa pun. Itu bukanlah bisnis.” Marilah kita menengok hidup kita sendiri. Apakah kita hanya sibuk dan bekerja giat, tapi tanpa sadar kita tidak menghasilkan apa-apa?
Fase kedua, fase to have. Pada fase ini, orang mulai menghasilkan. Tapi, ada bahaya, orang akan terjebak dalam kesibukan mengumpulkan harta benda saja. Orang terobesesi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Meski hartanya segunung, tapi dia tidak mampu menikmati kehidupan. Matanya telah tertutup materi dan lupa memandangi berbagai keindahan dan kejutan dalam hidup. Lebih-lebih, memberikan secuil arti bagi hidup yang sudah dijalani. Banyak orang masuk dalam fase ini.
Dunia senantiasa mengundang kita untuk memiliki banyak hal. Sentra-sentra perbelanjaan yang mengepung dari berbagai arah telah memaksa kita untuk mengkonsumsi banyak barang.
Bahkan, dunia menawarkan persepsi baru. Orang yang sukses adalah orang yang mempunyai banyak hal. Tapi, persepsi keliru ini sering membuat orang mengorbankan banyak hal. Entah itu perkawinan, keluarga, kesehatan, maupun spiritual.
Secara psikologis, fase itu tidaklah buruk. Harga diri dan rasa kepuasan diri bisa dibangun dengan prestasi-prestasi yang dimiliki. Namun, persoalan terletak pada kelekatannya. Orang tidak lagi menjadi pribadi yang merdeka.
Seorang sahabat yang menjadi direktur produksi membeberkan kejujuran di balik kesuksesannya. Ia meratapi relasi dengan kedua anaknya yang memburuk. “Andai saja meja kerja saya ini mampu bercerita tentang betapa banyak air mata yang menetes di sini, mungkin meja ini bisa bercerita tentang kesepian batin saya…,” katanya.
Fase itu menjadi pembuktian jati diri kita. Kita perlu melewatinya. Tapi, ini seperti minum air laut. Semakin banyak minum, semakin kita haus. Akhirnya, kita terobsesi untuk minum lebih banyak lagi.
Fase ketiga, fase to be. Pada fase ini, orang tidak hanya bekerja dan mengumpulkan, tapi juga memaknai. Orang terus mengasah kesadaran diri untuk menjadi pribadi yang semakin baik. Seorang dokter berkisah. Ia terobesesi menjadi kaya karena masa kecilnya cukup miskin. Saat umur menyusuri senja, ia sudah memiliki semuanya. Ia ingin mesyukuri dan memaknai semua itu dengan membuka banyak klinik dan posyandu di desa-desa miskin.
Memaknai hidup
Ia memaknai hidupnya dengan menjadi makna bagi orang lain. Ada juga seorang pebisnis besar dengan latar belakang pertanian hijrah ke desa untuk memberdayakan para petani. Keduanya mengaku sangat menikmati pilihannya itu.
Fase ini merupakan fase kita menjadi pribadi yang lebih bermakna. Kita menjadi pribadi yang berharga bukan karena harta yang kita miliki, melainkan apa yang bisa kita berikan bagi orang lain.
Hidup kita seperti roti. Roti akan berharga jika bisa kita bagikan bagi banyak orang yang membutuhkan. John Maxwell dalam buku Success to Significant mengatakan “Pertanyaan terpenting yang harus diajukan bukanlah apa yang kuperoleh. Tapi, menjadi apakah aku ini?”
Nah, Mahatma Gandhi menjadi contoh konkret pribadi macam ini. Sebenarnya, ia menjadi seorang pengacara sukses. Tapi, ia memilih memperjuangkan seturut nuraninya. Ia menjadi pejuang kemanusiaan bagi kaum papa India.
Nah, di fase manakah hidup kita sekarang? Marilah kita terobsesi bukan dengan bekerja atau memiliki, tetapi menjadi pribadi yang lebih matang, lebih bermakna dan berkontribusi! 




http://www.emotivasi.com/2008/09/07/pribadi-to-do-to-have-atau-to-be/#more-429




Sekar , Bojonegoro .






Syair  Cinta .




Pucuk-Pucuk Cinta.




Getaran hati menggugah rasa.
Ingin kurajut rasa yang ada.
Rasa memiliki satu cinta.
Namun rasa geram yang melanda..

Aku ingin sebuah kehangatan.
Denganmu hadirkan kemesraan.
Hangatnya saat kita berpelukan.
Hingha menuju puncak kenikmatan..

Ijinkanlah aku memelukmu.
Aku sangat merindukan dirimu.
Lama sudah rindu kita tak menyatu.
Ingik sekali kudekap tubuhmu..

Pucuk-pucuk cinta.
Kini telah bersemi didalam jiwa.
Merasuk kedalam sukma.
Dengan hadirnya rasa cinta..






Oleh:Malaikat Hati





Sekar , Bojonegoro .


Syair  Cinta  .



 
Bagai Tak Bernyawa.



Cinta mengapa kau buat aku luka.
Luka yang tertoreh didalam dada.
Dan tak tahu harus mencari obatnya kemana. Tapi kau tetap bersemayam didalam jiwa..

Sakit sungguh sakit bagai disayat belati.
Namun dirimu seakan tiada peduli.
Sampai terasa sesak dadaku ini.
Hingga kini tak ada yang bisa mengobati..

Pergilah cinta,pergilah dari hidupku.
Jika kau membuat derita hatiku.
Jangan lagi kau singgah dijiwaku.
Enyahlah kau dari kehidupanku..

Bagai tak bernyawa.
Kau buat aku tersiksa.
Nafasku terengah didalam rongga.
Tercekik oleh sebuah rasa cinta...









Oleh:Malaikat Hati  



Pasar Soponyono . Rungkut



PASAR TRADISIONAL
 BERKONSEP MODEREN
Oleh : ABDUL AZIS BOPENG, S.STP


KEPALA BIDANG PERDAGANGAN DINAS PERINDAGKOP DAN UMKM KAB. HALMAHERA UTARA 


Pasar secara harfiah dapat dipahami sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual yang berinteraksi dalam suatu proses jual beli barang/jasa. Sedangkan menurut jenisnya terdapat 2 (dua) jenis yakni Pasar Tradisional dan Pasar Moderen. Dari kedua jenis tersebut memiliki fungsi yang sama namun perbedaan yang menonjol antara kedua pasar tersebut adalah dalam hal bertransaksi jual beli, dimana untuk pasar tradisional terdapat proses tawar menawar sedangkan pasar moderen tidak adanya proses tawar menawar karena pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode). Selain itu pula Pasar tradisional kita kenal juga memiliki karakteristik yang kental dengan sosial budaya yang berlaku pada wilayah setempat.
Seiring berkembangnya zaman, pasar tradisional masih tetap eksis dan mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat khalayak karena tetap memiliki pelanggan setia dan menyentuh semua kalangan. Namun diakui saat ini Pasar Tradisional juga terusik dan bahkan bisa terbilang terancam karena adapula yang mengalami “gulung tikar” alias macet akibat kehadiran Pasar-pasar moderen seperti : carefour, hypermart, multimart, alfamart, indomart, supermarket dan lain-lain yang semakin menjamur di seantero pelosok negeri ini. Realitanya ekspansi usaha pasar moderen tidak hanya “bermain” di seputaran pusat perkotaan tetapi meluas sampai ke  lorong/gang sempit yang dianggap berpotensi meraup keuntungan besar.
Kehadiran kelompok “pemodal besar” ini memang membawa nuansa positif, selain penampilan gedungnya yang elegan dan terkesan wah..!! juga tata tempat barang pajangan yang rapih, lantainya yang mengkilap, ruang WC yang harum, pegawainya yang cantik, ganteng dan berpenampilan menarik serta sejumlah nilai plus-plus lainnya. Hal ini berbanding terbalik dengan image yang lekat dengan pasar tradisional selama ini yang terkesan “jorok”, bau, kotor dan minus-minus lainnya. Kesan lainnya dari kehadiran pasar moderen dalam suatu daerah mengidentikkan geliatnya roda perekonomian daerah tersebut yang sudah pasti mengalami peningkatan dan dapat diprediksi akan berkembang pesat. Sehingga sangat wajar ketika orang bisa berkomentar bahwa daerah yang belum memiliki pasar-pasar moderen adalah daerah yang masih keterbelakang atau tertinggal.
Berbagai kelebihan dan kekurangan dari kedua Pasar di atas, maka Pemerintah Daerah tertantang untuk dapat melahirkan kebijakan yang strategis dan cerdas agar dapat mengakomodir tuntutan trend/gaya hidup masyarakat moderen dewasa ini dengan tidak mengorbankan pasar tradisional yang didominasi para pemodal kecil atau “kaum lemah”.
Salah satu bentuk kebijakan tersebut adalah menghadirkan Pasar Tradisional berkonsep moderen, dimana kebijakan ini sejak Tahun 2012 melalui Kementeran Perdagangan getol “mengkampanyekan” konsep tersebut yang diyakini sebagai wujud konkrit kebijakan yang berpihak kepada “wong cilik”. Hal ini dimaksudkan agar Pasar Tradisional juga harus bisa berkompetisi dengan manajemen pengelolaannya yang profesional, tampilannya yang elegan, higienis dan nyaman baik bagi pedagang maupun pengunjung/konsumen sehingga pasar tradisional bukan hanya sekedar tempat interaksi sosial dan ekonomi akan tetapi lebih dari itu dapat menjadi destinasi wisata sebagaimana fungsi ikutan dari sebuah pasar moderen.

Untuk menghadirkan wajah pasar tradisional berkonsep moderen tersebut, sangat pasti Pemerintah Daerah harus menggelontorkan dana APBD yang tidak sedikit, akan tetapi bagi penulis besarnya dana tersebut berdampak linier dengan manfaatnya yang dapat terbilang multi effect.
Berikut penulis mencoba menguraikan beberapa dampak positif atas konsep besar tersebut, diantaranya :
1.         Menjadi Icon daerah
Penampilan yang sangat berbeda dari biasanya maka sesuatu itu akan menjadi perhatian khusus dan dilirik bagi siapapun, demikian halnya bagi Pasar Tradisional yang sudah “disulap” menjadi pasar yang bergaya moderen, akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga layak menjadi icon daerah atau kebanggaan dan pusat perhatian bagi siapa saja. Apalagi struktur bangunan pasar tersebut dikombinasikan dengan identitas lokal yang menonjolkan tekstur dan ornamen budaya setempat;
2.         Meningkatkan Pendapatan Pedagang
Ketika pasar itu menjadi icon daerah maka dampak lanjutannya adalah secara otomatis akan menjadi pusat keramaian masyarakat yang ingin menikmati suasana pasar tersebut sekaligus sasaran berbelanja, maka hal ini akan dirasakan langsung oleh para pedagang yang beraktivitas didalamnya dengan peningkatan omzet penjualan;
3.         Memacu pertumbuhan ekonomi
Geliatnya aktivitas pasar sudah barang tentu  akan memacu pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang ditandai dengan meningkatnya transaksi ekonomi dan munculnya peluang usaha serta wirausaha baru.

4.         Meningkatkan Pendapatan Daerah
Kehadiran pasar tradisional yang berkonsep moderen memang tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan (profit oriented) akan tetapi pemanfaatan atas ruang-ruang di dalam pasar tersebut akan dikenakan retribusi dengan besaran yang “ringan” karena nilai sewanya pasti berbeda jauh dengan nilai sewa yang berlaku di Pasar Moderen, sehingga akan menjadi sumber pendapatan yang akan menyumbangkan secara signifikan pundi-pundi PAD suatu daerah.
Beberapa dampak positif atau multi effect yang telah penulis uraikan di atas, sangat mungkin ada manfaat-manfaat lainnya yang masing-masing kita sudah dapat menganalisis dan menterjemahkannya, sehingga tidak heran Kementerian Perdagangan sampai dengan Tahun ini tetap bersemangat untuk menghimbau dan mengarahkan kepada Daerah untuk dapat mengadopsi konsep ini.
Karakteristik pengembangan wilayah khususnya di Maluku Utara pasti berbeda dengan beberapa daerah yang telah maju seperti di wilayah Jawa, sumatera, Kalimantan maupun Sulawesi, misalnya dalam hal pengembangan pasar moderen oleh para investor, untuk daerah-daerah maju tersebut para investor bahkan “ngantri” untuk mendapatkan izin pengoperasiannya dari Pemerintah Daerah setempat tetapi untuk di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara para investor tentunya masih harus berpikir panjang karena pertimbangan jangkauan wilayah, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan lainnya yang notabene akan berdampak langsung pada keberlangsungan perjalanan usahanya. Dengan demikian Pemerintah Daerah harus berupaya keras dengan modal otonomisasi yang dimiliki dapat melahirkan kebijakan yang tepat dan prestisius untuk menjawab permasalahan di atas. Dan bagi penulis mengusung konsep Pasar Tradisional berwajah Moderen adalah salah satu solusinya, walaupun dengan kekuatan anggaran rata-rata di daerah ini ibarat “kita diberikan senapan angin untuk menembak gajah” tetapi dengan kelihaian dan kecerdasan si penembak, pasti si gajah itu dapat dilumpuhkan misalnya dengan menembak mata atau bagian yang dapat melemahkan si gajah tersebut. Atau ibarat lainnya : “sang dokter cerdas yang hanya memberikan obat generik tetapi mampu menyembuhkan kanker ganas seorang pasien”. Artinya bahwa Pemerintah Daerah harus mampu memanfaatkan dan mengelola segala potensi yang ada untuk memberikan manfaat yang riil dan solutif dalam pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan bagi masyarakat walaupun ditengah keterbatasan anggaran yang dimilikinya. **semoga bermanfaat**








http://www.halmaherautarakab.go.id/artikel/pasar-tradisional-berkonsep-moderen.html



Sekar , Bojonegoro .


Syair  Cinta .



Terdampar Hati penuh duri……
Mengikis cinta dalam hati…
Irama dunia bernada sepi…
Hati tak jua terobati……
Hingga kini masih terlukai...

Merangkai kepingan hati penuh ilusi
Menyentuh luka menahan diri…
Kisah kasih yang telah terhenti...
Tersibak kecerahan dalam hati…
Saat nadi di ujung mati……

Disinggahi namun tak dibagi…
Ditemani namun tak jua terobati..
Menahan emosi dalam diri….
Berharap lari dari hati….
Tersungkur,,,,perih ……
Saat hati disinggahi
Hanya tuk berlari…

Gejolak diri ingin menyudahi...
Sebab kekasih hati telah pergi...
Menahan rindu untuk rindu sejati...

SH  






Pasar Soponyono . Rungkut



Syair  Cinta  . 





Rasa sakit saat engkau melahirkanku
Tak akan hilang sepanjang waktu
Sampai detik – detik akhir hayatmu
Engkau selalu berada disampingku

Ibu engkau adalah wanita yang ku cinta
Engkau adalah pelupur dalam duka
Kasih sayangmu sepanjang masa
Tak terbatas dengan kata – kata

Kasih sayangmu tak akan terlupakan
Engkau berikanku ilmu pengetahuan
Yang belum pernah aku dapatkan
Didalam kehidupan

Aku bahagia bila didekatmu
Sungguh aku takut kehilanganmu
Aku akan selalu menjagamu
Hingga maut menghampiriku

Kasih sayangmu tak kan pernah terganti
Karena engkau adalah orang yang sangat berarti
Namamu akan selalu ada di hati
Hadirmu kan selalu di hati
Memberi warna dalam setiap langkahku...  





 

Pasar Soponyono . Rungkut




Pasar tradisional sebagai pondasi 

ilmu marketing  .

Mungkin hanya beberapa orang yang mengetahui, mengerti, dan memahami arti pentingnya sebuah pasar tradisional, tempat yang saya ilustrasikan sebagai pondasi sebuah ilmu marketing. Hanya beberapa orang dikalangan pemerintah maupun masyarakat kelas menengah-keatas yang memperhatikan betul kelangsungan jenis retail tradisional ini ditengah gempuran kemajuan perkembangan retail modern dan teknologi sekarang. Namun jika ditinjau kembali, sebagian besar teori marketing dari jaman dulu hingga saat ini, dari jaman teori Marketing 1.0 hingga Marketing 3.0 oleh Pak Hermawan Kartajaya pun terdeskripsikan di pasar tradisional. Itulah mengapa pasar tradisional saya sebut sebagai pondasi ilmu Marketing.

Singkatnya, bila kita berbicara mengenai Marketing 1.0 yang lebih product-oriented. Pasar tradisional jelas menggambarkan bagaimana physical product merupakan faktor utama dimana barang dan uang berpindah kepemilikan, jenis interaksi one-to-many dari satu penjual ke banyak pembeli, dan kunci kesuksesan marketing yang terletak pada product development yang mengedepankan kualitas barang untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai serta agar tidak mengecewakan pembeli.

Kemudian bila dikaitkan dengan teori Marketing 2.0 yang lebih consumer-oriented dimana penjual di pasar tradisional mengedepankan customer loyalty dari langganannya. Loyalitas dari pelanggan untuk melakukan pembelian ulang, tidak beralih ke penjual lain, dan rekomendasi pada pembeli lain menjadi objective utama. Customer satisfaction sepertinya juga menjadi Key performance Indicator utama bagi penjual untuk menciptakan kesetiaan pelanggan. Dengan ini, maka jenis transaksi dalam pasar tradisional pun telah beralih menjadi one-to-one relationship.

Sedangkan untuk teori Marketing 3.0 yang berorientasi pada value untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, pasar tradisional memiliki peran utama dalam menjaga kesinambungan perekonomian di Indonesia. Mengutip dari respon Walikota Solo, Pak @Jokowi_do2, pasar tradisional merupakan exhibiton hall dari petani, nelayan, dan pedagang yang perlu untuk dilestarikan. Tawar menawar harga yang masih menjadi ciri khas sebuah pasar tradisional memiliki arti tersirat bahwa pasar tardisional masih memperhatikan simbiosis mutualisme dengan pembelinya. Harga yang ditawarkan untuk buah mangga yang matang dengn setengah matang pun akan berbeda harga, harga yang ditawarkan akan sangat tergantung dari spesifikasi barang yang dijual. Transaksi pada pasar tradisional pun juga menjadi sebuah many-to-many relationshipdimana penjual akan bekerja sama dengan penjual lainnya untuk memuaskan pelanggannya. Ketika Penjual ikan A telah kehabisan stok ikan kakap merah, maka penjual ikan A akan mengambilkan ikan kakap merah dari Penjual ikan B, begitu pula sebaliknya jika Penjual ikan A kehabisan stok ikan Lele. Jenis transaksi ini semata-mata dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi para pembeli. Inilah salah satu contoh value yang terdapat pada pasar tradisional.

Penjelasan singkat di atas merupakan sepenggal gambaran dari sebuah aplikasi teori marketing dari waktu ke waktu yang sebagian besar masih dapat diterapkan di pasar tradisional. Ilmu marketing modern yang sering membahas mengenai service marketingconsumer behavior, dan retail management/ marketing pun terpaparkan secara nyata dalam pasar tradisional. Semoga dengan ini, kita dapat tetap melestarikan pasar tradisional sebagai contoh aplikatif dari ilmu marketing demi keberlangsungan perekonomian Indonesia. Terimakasih.  



http://www.the-marketeers.com/archives/pasar-tradisional-sebagai-pondasi-ilmu-marketing.html#.U3xWp1uSogA 





Sekar , Bojonegoro .


Syair  Cinta  .




Kekasih...
Ku berkata pada bintang
Akan belenggu kisah kita
Rindumu ada di balik besi
Rinduku terbelenggu lautan

Namamu duhai kasih
Terpatri di jantungku
Wajahmu terukir di hati
Nafasmu memberi warna
Di setiap langkah di hidupku

Terjalnya jalanku agar bersamamu
Tak kan membuatku luluh
Di hati ini selalu tumbuh cinta
Tak kan berpaling meski badai menerpa

Kasihku jerih...
Melebihi embun yg membasahi bumi
Cintaku kokoh...
Melebihi rindangnya beringin yang tumbuh ratusan tahun

Kasihku...
Ku tunggu di balik dinginnya salju
Hadirmu menghangatkan jiwa
Menenangkan hati yg merana
Ku rindu menikmati pagi bersamamu..!

SH  




 

Jumat, 16 Mei 2014

Sekar , Bojonegoro .

Yulie , Moch  shodiq Fuull .


Lilin Lilin Kecil
 
oleh: Chrisye 


Oh... 
 
Manakala mentari tua 
 
Lelah berpijar 
 
Oh... 
 
Manakala bulan nan genit 
 
Enggan tersenyum 
 
Berkerut kerut tiada berseri 
 
Tersendat-sendat merayap dalam kegelapan 
 
Hitam kini hitam nanti 
 
Gelap kini akankah berganti 



Chorus  
Engkau  lilin-lilin kecil 
 
Sanggupkah kau mengganti 
 
 
Sanggupkah kau memberi 
 
Seberkas cahaya 
 
Engkau lilin-lilin kecil 
 
Sanggupkah kau berpijar 
 
Sanggupkah kau menyengat
 
Seisi dunia


Oh... 
Manakala mentari tua 

Lelah berpijarOh... 

Manakala bulan nan genit 

Enggan tersenyum 

Berkerut kerut tiada berseri 

Tersendat-sendat merayap dalam kegelapan 

Hitam kini hitam nantiGelap kini akankah berganti 


Chorus 

Engkau lilin-lilin kecil 

Sanggupkah kau mengganti 

Sanggupkah kau memberi 

Seberkas cahayaEngkau lilin-lilin kecil 

Sanggupkah kau berpijar 

Sanggupkah kau menyengat 

Seisi dunia (2X)